Eramuslim.com – Jejaring aktivis gerakan reformasi 1998 yang berhimpun di Jaringan ’98 terus melakukan monitoring tertutup pelaksanaan Pilkada Serentak 27 Juni 2018 yang berlangsung di 171 daerah. Hingga sehari sebelum pelaksanaan, berbagai informasi masuk ke Sentral Informasi Jaringan ’98, khususnya terkait merebaknya upaya politik uang dan masih banyaknya calon pemilih yang belum mendapatkan kartu undangan pemilihan (formulir C6).
“Pilkada harus jujur dan adil guna menghasilkan pemimpin yang bersih dan amanah. Rakyat yang rindu perubahan sejati jangan takluk dan pasrah bila menemui upaya suap beli suara, politik intimidasi, manipulasi melalui rekayasa daftar pemilih dan C6 serta penyalahgunaan kekuasaan baik birokrasi sipil dan atau TNI/ Polri. Lawan dengan cara ambil gambar/ foto, catat nama dan jabatan pelaku kecurangan pemilu, posting di media sosial dan laporkan ke aparatur hukum setempat,” seru Juru Bicara Jaringan ’98, Ricky Tamba melalui pesan elektronik ke media, Selasa (26/6/2018).
Secara khusus, dia mengajak para pemilih di berbagai provinsi untuk mencoblos para calon kepala daerah yang didukung oleh Prabowo Subianto sebagai perjuangan nyata mewujudkan aspirasi #2019GantiPresiden yang kian marak, guna membela masa depan rakyat dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta.
