Sebelumnya, Gobin, dokter yang menemani Jane Shalimar sejak awal menyampaikan bahwa Jane didiagnosa menderita penyakit Pnemonia berat usai terpapar Covid-19 dengan perluasan awan dan infiltrat ( kabut putih) di kedua paru-parunya.
Hal itu berdasarkan uji laboratorium dan diagnosa thorax pada Jane Shalimar.
Selasa (29/6) sekitar pukul 18:00, Jane Shalimar menggunakan NRM 15ltr/mnt dan menggunakan ventilator di ruang ICU JMC karena kondisinya semakin melemah. Padahal Selasa pagi saturasi oksigennya 80- 90.
Sesasa kemarin Jane juga masih bisa diajak berkomunikasi.
’’Saya komunikasi langsung bersama tim dokter dan adik kandung JS dan akhirnya diputuskan untuk Tindakan mengunakan NRM 15ltr/mnt sudah dilakukan, tapi oxy tidak mampu naik dan tindakan akhir adalah ventilator,” tutur Gobin.
Seperti diketahui, Senin (28/6) waktu dini hari, kondisi kesehatan Jane Shalimar drop hingga ia dilarikan ke sejumlah rumah sakit menggunakan mobil ambulans dan sempat kesulitan menemukan rumah sakit.
Sebab hampir semua rumah sakit dalam keadaan penuh. Setelah tiga jam mencari rumah sakit, Jane Shalimar akhirnya bisa dirawat di RS Fatmawati Jakarta Selatan.
Namun pada waktu Subuh di hari yang sama, keluarga memindahkan Jane Shalimar ke JMC atas sebuah keyakinan akan tertangani lebih layak. Sebab di sana Jane mendapatkan kamar di ruang UGD dan di rumah sakit tersebut juga tersedia oksigen. [Fajar]