Jamaah Tarekat Syatariah di Padang Pariaman, Sumatera Barat, baru Sabtu (27/10/2012) tadi pagi melaksanakan shalat Idul Adha, telat satu hari dari umat Islam Indonesia pada umumnya. Perbedaan itu, menurut salah seorang ulama Syatariah, Haji Muktar karena perbedaan cara penghitungan bulan. Mereka menggunakan bilangan khamsiah.
Untuk Nagari Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, pelaksanaannya dipusatkan di makam Syech Burhanuddin salah satu ulama yang menyebarkan aliran tarekat syatariah tersebut.
Ratusan jamaah, memadati lokasi pemakaman itu. Mereka melakukan ibadah salat ied, sekitar pukul 07.00 tadi pagi, diawali khutbah dan salat dan diakhir dengan khutbah kembali dalam bahasa arab.
Dalam menetapkan Idul Adha ini, jamaah Syatariah tidak melakukan rukyat atau melihat hilal mereka hanya menggunakan hisab atau penghitungan bulan berdasarkan bilangan Khamsiah menurut keyakinannya.
Dalam hitungan itu, dimana satu Zulhijjah untuk tahun ini jatuh pada hari Kamis. Maka 10 Zulhijjah atau Idul Adha jatuh pada hari ini.
Selain shalat ied, mereka juga melakukan penyembelihan hewan kurban namun dilaksanakan di surau-surau dimana mereka tinggal.(fq/okezone)