Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1429 H.. jatuh hari Senin bertepatan dengan tanggal 1 September 2008 M. Hal itu ditetapkan Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H.Muhyiddin Hamidy setelah memperhatikan laporan Dewan Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bahwa tidak terlihat hilal (bulan sabit) baik di Indonesia maupun di negeri-negeri lainnya, termasuk di Makkah Al-Mukarramah.
"Bulan Sya’ban digenapkan istikmal 30 hari, sehingga puasa Ramadhan jatuh hari Senin, " ujar Imaam M.Hamidy, setelah melakukan Musyawarah Sidang Isbat penerimaan laporan-laporan rukyatul hilal, sejak Sabtu sore Pkl. 17.00 WIB (30/8) sampai Ahad dini hari pkl.02.00 WIB (31/8).
Dewan Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melaksanakan pemantauan rukyatul hilal di beberapa tempat, seperti di PLTGU Marunda Jakut, Muara Angke Jakbar, Banten, Observatorium Boscha Bandung, Gresik Jatim, Jambi, Kalianda Lampung, Pantai Sekumbang dan Pasir Panjang Kalbar, Ruwa Ternate, Malaysia, dan Makkah Saudi Arabia. Serta pemantauan berita-berita dari kawasan Makkah dan Timur Tengah dan negeri-negeri lainnya.
"Laporan-laporan pemantauan tidak terlihat hilal, demikian pula informasi dari berbagai negeri di dunia, maka mengingat firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 185 dan 189, serta perintah Rasulullah SAW tentang ibadah puasa Ramadhan ditentukan berdasarkan rukyatul hilal akhir Sya’ban, maka puasa Ramadhan mulai hari Senin, " kata Imaam.
Selanjutnya Imaam M.Hamidy memberikan fatwa agar umat Islam bersungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan, mendirikan qiyamul lail, memperbanyak shadaqah, dan menjaga lisan dari perkataan yang tidak benar.
"Jangan lupa, perbanyak doa untuk saudara-saudara kita yang terjajah di bumi Palestina, agar mereka diberi kekuatan lahir batin untuk beribadah di bulan Ramadhan, khususnya untuk melaksanakan shalat berjamaah dan i’tikaf di baitullah Masjid Al-Aqsha, " tandas Imaam.*
30 Sya’ban 1429 H./ 31 Agustus 2008 M.
JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH),
Katib ‘Aam/ General Secretary,
Ali Farkhan Tsani