Di tengah-tengah gemuruh tuntutan kepada pemerintah agar segera membubarkan Ahmadiyah, dan sampai sekarang belum ada ketegasan sikap dari Presiden SBY yang menyangkut status Ahmadiyah, Jaksa Agung Basri Arif, menyatakan dukungannya terhadap pembubaran Ahmadiyah.
Jaksa Agung Basri Arif yang baru diangkat SBY menjadi Jaksa Agung, menyatakan dukungannya terhadap pembubaran Ahmadiyah. Arif mendukung pemerintah daerah yang mengeluarkan larangan aktivitas Ahmadiyah . “Orang-orang yang punya wilayah saja sudah bilang begitu, mengapa kita tidak mendukungnya”, ucap Basri Arif, di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu.
Keluarnya larangan aktivitas Ahmadiyah di daerah menurut Basri Arif merupakan kewenangan pemerintah daerah untuk menjaga ketertiban masyarakat, maka kewenangan pemerintah untuk melakukan pelarangan”, tambah Basrief.
Setidaknya sekarang telah ada 11 kepala daerah yang melarang Ahmadiyah, dari bupati hingga gubernur. Diantara gubernur yang sudah melarang Ahmadiyah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan,dan Jawa Timru,sedangkan Jawa Barat, yang gubernur dari PKS, Ahmad Heriawan belum mengeluarkan keputusan yang melarang Ahmadiyah.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo telah mengeluarkan keputusan pelarangan aktivitas Ahmadiyah, pada hari Senin lalu. Tetapi,sekarang ini trendnya, bukan lagi pembubaran yang seperti yang dituntut ormas-ormas Islam pembubaran Ahmadiyah,tetapi sifatnya hanya pelarang aktvitas.
Demikian pula, Sumatera Utara, yang caretakernya Gubernurnya Gatot Gatot Pujonogroho, belum berani mengambil tindakan tegas, membubarkan Ahmadiyah.”Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih memilih melakukan pendekatan persuasive daripada melarang aktivitas Ahmadiyah. “Dengan harapan mereka sadar untuk kembali ke ajaran Islam yang benar”, ujar Gatot Pujonugroho.
Sementara itu, Ketua FPI, Habib Riziq Shihab, tetap menegaskan pendiriannya Ahmadiyah harus dibubarkan bukan hanya dilarang aktivitasnya. Pernyataannya itu disampaikan di depan massa yang melakukan aksi demo yang menuntut pembubaran Ahmadiyah didepan Istana Negara, Selasan kemarin. (mh)