eramuslim.com – GP Ansor dikabarkan menyiagakan 8 juta anggota Banser untuk menjaga kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini memicu berbagai tanggapan, salah satunya dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, yang memberikan komentar tajam terkait hal tersebut.
Gigin Praginanto menyoroti tindakan GP Ansor dengan kritik pedas. Menurutnya, langkah menyiagakan jutaan anggota Banser untuk pengamanan kantor PBNU berpotensi memicu kesalahpahaman dan memberikan kesan yang kurang baik di mata publik.
“Premanisme berjubah agama,” kata Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (7/8/2024).
Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan bahwa pihaknya akan siaga selama 24 jam untuk menjaga kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat.
Langkah ini diambil setelah kantor PBNU menjadi sasaran demonstrasi pada Jumat, 2 Agustus 2024 kemarin.
Addin menyatakan bahwa seluruh anggota Banser yang berjumlah 8 juta orang di seluruh Indonesia telah diminta untuk bersiaga jika diperlukan dalam menjaga keamanan PBNU. Ia menekankan bahwa demonstrasi di kantor PBNU tidak diperbolehkan.
Seperti diketahui, demonstrasi dilakukan oleh sekelompok massa yang menamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur. Mereka menuntut beberapa hal, termasuk pengunduran diri Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.
PBNU menuding bahwa aksi demonstrasi tersebut didalangi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Suleman Tanjung, menuduh bahwa massa demonstran digerakkan oleh sejumlah kader PKB.
Ketegangan antara PBNU dan PKB meningkat setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk panitia khusus (pansus), untuk menyelidiki penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H. Pansus ini disahkan oleh Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, yang juga merupakan Ketua Umum PKB.
(Sumber: Fajar)
Intinya
Maling Uang Rakyat sudah panik