Isu Toleransi dan Radikalisme Dimunculkan Untuk Tutupi Anjloknya Daya Beli Masyarakat

Eramuslim – Radikalisme dan intoleran sengaja dimunculkan pihak-pihak tertentu untuk menutupi seriusnya masalah perekonomian Indonesia, yakni turunnya daya beli masyarakat. Pendapat ini disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada itoday Kamis (30/11) kemarin.

“Padahal rakyat sangat tidak peduli isu radikal dan intoleran. Mereka hanya butuh harga murah, kebutuhan terpenuhi,” beber Muslim.

Menurut Muslim, isu radikal dan intoleran telah dijadikan proyek yang bisa dinikmati elit-elit tertentu. “Saat ini ada dana penaggulangan radikalisme dan terorisme. Kalau isu itu tidak digulirkan, anggarannya tidak cair dan tidak ada serapan,” papar Muslim.

Muslim mengingatkan, masyarakat sebenarnya sudah cerdas dalam menanggapi isu radikalisme dan intoleran. “Justru elit yang memainkan isu tersebut untuk kepentingan perut dirinya dan kelompoknya,” jelas Muslim.

Lebih lanjut Muslim menyatakan kekhawatiran atas isu radikal dan intoleran bisa memunculkan permusuhan berbagai kelompok. “Muncul kelompok paling toleran, paling Pancasila, paling antiradikal, ini tidak baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Muslim. (It/Ram)