Istri Dai yang Ditangkap Densus: Tuduhan Teroris Itu Fitnah Sangat Keji

Terus sampai jam 6 di rumah itu pintu digedor-gedor gitu, maksudnya dibel gitu, tapi kok pas saya mau turun itu ngintip gitu, pada ngintip. Loh kok pada ngintip gitu? Kaget saya. Memang agak lama proses saya membukain pintu,” tuturnya.

 

Saat itu di depan rumahnya penuh orang. “Jadi saya ragu ini kenapa banyak orang. Terus, setelah saya lihat ke asrama putri tempat itu anak-anak santri tahfizhul quran itu,” tuturnya. Saat itu terlihat orang ramai berkumpul di depan rumah. Di situ katanya ada Pak RT dan Pak RW.

Irny turun kemudian membukakan pintu rumah, lalu langsung mereka aparat Densus 88 bilang, “Bu kami izin untuk penggeledahan”

“Ada apa ini? Bapak terkena tindak pidana teroris (jawab aparat).”

“Saya bilang itu fitnah, saya bilang gitu,” katanya.

“Bapak sudah diamankan!” ujar Petugas disebut Irny.

“Tunggu dulu! saya bilang gitu. Terus saya menuju ke kamar gitu tapi ternyata mereka sudah mengikuti dan masuk ke kamar pribadi kami. Kemudian (aparat) melakukan penggeledahan yang saya itu merasa tidak rela, saya merasa ini kok ustadz, ulama, kok diperlakukan seperti bukan manusia. Saya tuh saya gak rela. tapi itu dilakukan.”

Lalu, tuturnya, barang barang berharga Zain diambil semuanya oleh aparat. “Pokoknya kamar itu kamar adalah keramat, privasi, udah, digeledah semuanya.”

Lalu Irny bertanya kepada petugas dibawa kemana barang-barang Zain yang diambil itu? Apakah nanti dikembalikan?

“Dikembalikan nanti kalau tidak rusak,” jawab aparat sebagaimana diucapkan Irny.

“Semua, ada laptop, ada semuanya diambil yang barang-barang berharga beliau,” tambah Irny.