Eramuslim.com – Penjajah ‘Israel’ pada hari Kamis (21/12/2023) mengakui pembunuhan terhadap tawanan Thayer Abu Assab (38) dari Kota Qalqilya di Tepi Barat utara, bulan lalu, setelah para sipir secara brutal memukulinya sampai mati.
Channel 12 TV ‘Israel’ mengumumkan keterlibatan 19 penjaga penjara yang berafiliasi dengan Dinas Penjara ‘Israel’ (IPS) dalam pemukulan kejam terhadap tawanan Palestina Abu Assab yang menyebabkan kematiannya.
Dikatakan bahwa Abu Assab, yang kematiannya diumumkan pada 18 November, menjalani otopsi yang memastikan bahwa dia telah diserang dan dipukuli, yang menyebabkan kematiannya.
Channel 12 memberitakan bahwa 19 sipir penjara yang terlibat dalam penyerangan tersebut telah dibebaskan dengan “ketentuan pembatasan” hingga penyelidikan berakhir.
Menteri Keamanan ‘Israel’, Itamar Ben Gvir, menyatakan dukungannya terhadap para penjaga penjara, mengklaim bahwa mereka tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya. Dia juga menentang tudingan bahwa para sipir terlibat dalam pembunuhan Abu Assab, dan menekankan perlunya melakukan penyelidikan mendalam.
Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan serta Masyarakat Tawanan Palestina sebelumnya menuduh IPS membunuh Abu Assab dan melakukan pembunuhan sistematis dan terencana terhadap tawanan.
Omar Al-Atshan, tawanan yang dibebaskan dari penjara Negev sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan gelombang ketiga antara perlawanan Palestina dan ‘Israel’, mengungkapkan saat pembebasannya bahwa Abu Assab menjadi sasaran penyerangan tanpa henti sampai mati karena dia bertanya tentang gencatan senjata. Dia meninggal di lantai karena para sipir penjara menolak mengizinkan dokter untuk segera mengobatinya, kata Al-Atshan. (PIC) (Sahabat Al-Aqsha)