Pemerintah Iran menjajaki kemungkinan mengirim mahasiswa dari negara itu untuk belajar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, sebagai salah satu bagian dari upaya mempererat hubungan Iran-Indonesia, khususnya dengan Sulawesi Selatan.
Hal itu dikemukakan Penanggungjawab Pendidikan dan Kebudayaan Iran untuk Asia yang berkantor di Malaysia, Dr. Vahid Alli, saat berkunjung ke Unhas, Makasar, Rabu.
Vahid Alli mengatakan, kunjungan ini dimaksudkan untuk menjajaki kemungkinan pengiriman mahasiswa Iran belajar di Unhas. Karena itu, selain bertemu pimpinan universitas, ia juga akan mengunjungi beberapa fakultas untuk melihat fasilitas pendidikan di universitas negeri terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini.
"Sejak setahun lalu saya ditempatkan di Malaysia untuk mengurus mahasiswa Iran yang belajar di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan Indonesia, " kata Vahid.
Sebelum mengirim mahasiswa ke suatu perguruan tinggi di luar negeri, Vahid mengaku terlebih dahulu mengunjungi universitas tersebut, untuk memperoleh gambaran mengenai lembaga pendidikan tersebut.
"Terima masih atas kerjasamanya selama ini. Kita berharap kunjungan ini akan menyimpulkan bahwa Unhas memang layak menerima mahasiswa asal Iran, "ungkap Alli.
Vahid Alli yang didampingi Dr Abol Fadil Abdoli, Atase Dikbud Kedubes Iran di Jakarta, diterima Pembantu Rektor IV Unhas, Dr Dwia Aries Tina, NK, MA di gedung rektorat.
Dalam pertemuan itu, Pembantu Rektor IV Unhas Dwia Aries Tina memaparkan mengenai Unhas dan berbagai kerjasama skala nasional dan internasional, yang sudah dijalin dengan Perguruan Tinggi Negeri itu.
Sementara itu, pihak Fakultas Kedokteran Unhas memaparkan tentang kerja sama antara UITD Singapore dengan Unhas-Eijkman dalam paket "Eijkman Hasanuddin Clinic Research Institute" tentang penelitian mengenai penyakit-penyakit. (novel/ant)