Pemerintah Iran bersedia membangun kerjasama dengan Indonesia dalam bidang minyak dan gas, hal tersebut dibuktikan dengan kesediaan Iran menginvestasikan dananya dengan jumlah total sekitar 600 juta US dollar. Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri Yuri Octavian Thamrin dalam jumpa pers, di kantor Depatemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (28/06).
Ia menjelaskan Dana yang diinvestasikan akan dimanfaatkan untuk dua proyek yaitu investasi sekitar 200 juta US dollar akan digunakan untuk perbaikan Platform penyulingan Offshore di Indonesia, sedangkan 400 juta US dollar untuk pembuatan pipa gas dari Sumatera Selatan sampai ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Untuk teknis kerjasama itu akan dibicarakan saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke Indonesia 10-11 Mei mendatang," katanya.
Menurutnya, sebelum menghadiri KTT D8, Presiden Iran akan berkunjung ke Jakarta terlebih dahulu. Kunjungan kenegaraan ini tahun lalu sudah direncanakan oleh Presiden Iran sebelumnya, Muhammad Khatami tapi tertunda karena pelaksanaan pemilu dan situasi politik di Iran.
Ia menambahkan, dalam kunjungan kenegaraan nanti Ahmadinejad dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, berceramah di Universitas Indonesia, bertemu ulama dan tokoh Islam yang dikoordinir oleh MUI, dan bertemu dengan kalangan Akademis yang dikoordinir oleh Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. "Tetapi untuk realisasi finalnya pihak Deplu belum mengetahui,"ujarnya. (novel)