Eramuslim.com – Baru-baru ini sebuah film berjudul Ipar Adalah Maut mulai ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia. Film ini hasil adaptasi dari kisah nyata perselingkuhan yang viral di sosial media.
Ada hadits yang menyebutkan bahwa ipar adalah kematian atau maut. Berikut penjelasan makna dari Ipar adalah Maut menurut Islam.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ» فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَرَأَيْتَ الحَمْوَ؟ قَالَ: «الحَمْوُ المَوْتُ» (رواه البخاري، 7/37)
Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Janganlah kalian masuk kepada kaum wanita.” Maka seorang lelaki dari Anshar pun berkata, ”Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai al hamwu? Maka Rasulullah pun menjawab, ”Al Hamwu adalah kematian.” (Riwayat Al Bukhari, 7/37)
Hadits di atas menunjukkan haramnya seorang lelaki berkhalwat dengan seorang perempuan yang tanpa didampingi mahram. Sebagaimana ditulis oleh Imam Al Bukhari dalam tarjamahnya, ”Bab tentang tidak berkhalwatnya seorang lelaki dengan perempuan tanpa mahram dan masuk kepada para perempuan yang ditinggalkan suaminya.” (Shahih Al Bukhari, 7/37)
Hamwu adalah siapa saja yang termasuk kerabat bagi suami, seperti ayahnya, pamannya, saudara laki-lakinya, anak laki-laki dari saudara laki-lakinya, juga anak laki-laki dari pamannya, dan sejenisnya. (Syarh Shahih Muslim li An Nawawi, 14/154)
Yang dimakud bahwa al-hamwu adalah kematian yakni bahwa berkhalwat dengan al-hamwu menyebabkan hancurnya dien (agama) jika jatuh kepada kemaksiatan. Atau jika jatuh pada kemaksiatan dan meyebabkan hukuman rajam. Atau bisa bermakna bahwa si wanita celaka karena perpisahan ia ditalak oleh suaminya karena kecemburuannya. (Fath Al Bari, 9/332)
Sedangkan Imam An Nawawi berpendapat bahwa yang dimaksud kematian di sini, bahwa kekhawatiran dalam masalah ini lebih besar daripada yang lain, demikian juga keburukan lebih besar daripada keburukan lainnya. Karena khalwat dengan orang-orang yang masih memiliki hubungan kerabat dengan suami lebih mudah, dan kadang tidak ada pencegahan karena masih ada hubungan kekerabatan. Hal ini berbeda dengan khalwat dengan lelaki asing, biasanya pencegahan lebih kuat. (lihat, Syarh Shahih Muslim li An Nawawi, 14/154)
Ungkapan “kematian” biasanya disampaikan oleh bangsa Arab untuk menunjukkan sesuatu yang dibenci. Sebagaimana mereka mengatakan “singa adalah kematian”, yakni bahwa bertemu dengannya menyebabkan kematian, maka hal itu perlu dihindari. (Fath Al Bari, 9/332)