Interpelasi Iran Tertunda, DPR Ajukan Interpelasi Lapindo

Setelah mengajukan interpelasi Iran yang lebih bernuansa kedaulatan, kini DPR mengajukan interpelasi yang bersifat kemanusiaan. 130 orang anggota DPR dari sembilan fraksi mengajukan hak interpelasi penanganan masalah lumpur Lapindo terhadap pemerintah.

Surat pengajuan hak interpelasi itu disampaikan oleh tujuh orang anggota DPR yang mewakili para pengusul lainnya, kepada Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, di Lantai 3, Gedung Nusantara III, Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (7/6).

"Kenapa kami mengajukan ini, karena ada 30 ribu warga di sana terlunta-lunta selama satu tahun tidak ada yang mengurus, padahal negara ini dibentuk untuk melindungi warga negara, yang mana negara itu direpresentasikan oleh pemerintah dalam hal ini Presiden SBY, " ujar juru bicara pengusul hak interpelasi Lapindo Jacobus K. Mayong Padang saat menyerahkan surat kepada pimpinan DPR.

Menurutnya, selama satu tahun belum terlihat adanya tanda-tanda penyelesaian dan penanganan lumpur Lapindo secara serius dari pihak pemerintah, sementara warga di sekitar areal luapan lumpur semakin menderita, karena rusaknya seluruh tatanan kehidupan mereka.

Menanggapi pengajuan tersebut, Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno menantang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir sendiri ke gedung DPR, untuk menjawab pertanyaan Anggota Dewan terkait kasus luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Interpelasi ini untuk Presiden, kalau rapat rutin ya untuk menteri, jangan takut, masak sama anggota DPR takut, ini kan tuntutan rakyat langsung, supaya pemerintah bisa menyelesaikannya, " tukas Mbah Tarjo, panggilan akrab Sutardjo.

Ia mengumpamakan kasus Lapindo ini dengan teori Bromo, apabila kawahnya ingin berhenti harus ada yang dilemparkan ke dalam kawah atau dijadikan tumbal, sedangkan untuk lumpur Lapindo tidak bisa menggunakan cara tersebut, harus dituntaskan dengan segera.

Dari tujuh orang perwakilan yang mengajukan surat usulan hak interpelasi penanganan lumpur Lapindo, empat orang di antaranya merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur, yang sempat melihat secara langsung kondisi korban luapan lumpur Sidoarjo.

Usai menyampaikan usulan interpelasi Lapindo, ketujuh Anggota DPR bersama Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno berdoa bersama untuk kelancaran rencana mereka, serta mendoakan warga yang menjadi korban lumpur Lapindo. (novel)