Ia pun pernah berdebat dengan pendeta Yoshua, dengan judul : 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan vs 1001 Bukti Yesus Tuhan. Perdebatannya dengan pendeta Yochanan Johny Mema tahun 2015, membuat pendeta ini masuk Islam dan setahun kemudian disusul anaknya.
Kini kegiatan dakwah Ustadz Insan –khususnya tema Kristologi- sangat padat. Hampir tiap hari ia mendapat undangan dakwah ke seluruh penjuru tanah air. Bahkan di masjid-masjid kampus ia pun pernah singgahi. Mulai dari masjid Kampus Salman ITB, masjid UI, masjid IPB, masjid ITS dan lain-lain. “Saya pernah juga diundang di universitas Wollongong Australia, kampus MARA Malaysia, Hongkong dan Singapura,” paparnya dengan wajah bangga.
Kini lebih dari 50 buku tentang Kristologi ia tulis, Apa motivasi dakwah laki-laki enerjik dan pengusaha ini? “Saya ingin meyakinkan bahwa Nabi-Nabi selain Rasulullah Muhammad saw adalah nabi-nabi lokal, perundangannya sudah selesai. Digantikan Nabi Muhammad yang diutus bukan hanya untuk orang Arab, tapi untuk alam semesta,”terangnya.
Dalam surat Saba ayat 28 dijelaskan : “Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Dan dalam surat Al Anbiya 107, Allah SWT menjelaskan : “Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad), kecuali untuk rahmat alam semesta.”
21-22 Juli 2018 lalu di Kabupaten Palu, merupakan pengalaman yang paling mengesankan bagi Ustadz Insan. Karena saat itu ia berhasil mensyahadatkan 25 orang. “Ini pengalaman terbesar saya. Karena biasanya hanya satu atau dua orang yang bersyahadat,”ucapnya.
20 Agustus 2020, saat shalat rawatib Magrib ustadz Insan meninggalkan kita. Hari Jumat dipilih Allah untuk memanggil hambaNya yang tercinta. II Nuim Hidayat