Pemberian buku Ahmad Deedat dari Warubayarub kepadanya, membuatnya mulai membandingkan Injil dengan Al Quran. “Untuk menjadi pengikut Yesus yang baik dan benar harus masuk Islam,” terangnya kepada Warta Pilihan. Ajaran Yesus yang benar, sebagaimana Islam, mengatakan babi haram, tapi mereka makan. Orang Islam harus Sunat, mereka nggak. Yesus menyuruh umatnya menyembah Allah, tapi mereka malah menyembah Yesus.
Sambil menekuni buku-buku Ahmad Deedat, laki-laki kelahiran 8 September 1949 ini mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan toko bangunan (material). Ia kemudian membeli tanah di dekat Brimob dan mendirikan toko elektronik miniglodok.
Tahun 1994, ia pergi haji. Pulang dari tanah suci, kemudian ia menulis buku Dialog Rasional Islam Kristen jilid 1, 2 dan 3. Buku itu ia cetak sendiri dan sebarkan ke keluarga besarnya baik yang beragama Islam maupun Kristen.
Tahun 1998, ia menulis buku menjawab brosur-brosur berwajah Islam dari pendeta Suradi ben Abraham.
Tahun 1999, ia membuat FAKTA (Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan) dengan Abu Deedat, Mulyadi, Ramli Nawae dan lain-lain.
Tahun 2003, ia terjun ke dunia dakwah dan menyerahkan bisnis ke istri dan anaknya.
Ia pun sering berdebat dengan para pendeta lewat SMS (sebelum ada whatsapp). Ia pertama kali berdebat dengan pendeta Karsan dari Aceh. Ia juga pernah berdebat dengan Pendeta Gereja Gideon Brimbob Depok, Pendeta Freddy. Debatnya ini kemudian ia bukukan dengan nama Kontroversi Sabat dan Debat Quran vs Bible vis SMS.
Debatnya dengan Pendeta Purnamawinangun ia bukukan dengan judul buku Pendeta Menghujat, Mualaf Meralat.
Selain debat dengan SMS, ia pun menggelar debat terbuka yang dihadiri publik baik dari kalangan Islam maupun Kristen. Sekitar tahun 2004, ia bersama Arifin Nababan dan Yusuf Ismail berdebat dengan para pendeta Kristen : M Fatah, Yoshua dan kawannya. Debat itu dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede dan dihadiri lebih kurang 200 orang. “VCD debat ini dicetak berjuta-juta keping dan ini rekor VCD penjualan terbanyak,”terang peraih Mualaf Award enam kali ini.
Ia dan kawan-kawannya pun pernah berdebat dengan pendeta Syaifudin Ibrahim yang kini ditahan polisi (tahun 2013, 2014, dan 2015). Saat itu dirinya, Arifin Nababan dan Kainama berdebat dengan pendeta Syaifudin Ibrahi, Yoshua Tewu dkk. Debat dilakukan di Gedung Sinar Kasih, Cawang dengan penonton sekitar 300 orang. Debat itu diberi judul : Yesus 100% Tuhan atau 100% manusia?