“Kalau dipanggil ya menghadap. Tetapi seandainya disuruh copot (cadar) ya saya akan tanya alasannya apa, karena saya pakai cadar ada alasannya sendiri. Ya banyak sih alasannya, alasan pribadi,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut Umi, meski memakai cadar dia tidak pernah mendapatkan perlakuan berbeda dari mahasiswa lain atau dosennya. Dia pun menjalani hari-hari di kampus layaknya mahasiswa pada umumnya.
“Saya ngampus biasa aja, yang heboh malah bukan dari UIN, kalau dari kampus biasa aja. Menurut saya enggak ada yang perlu dikhawatirkan (dari pendataan mahasiswi bercadar). Kalau enggak terlibat apa-apa kenapa mesti takut,” pungkas Umi. (Dtk/Ram)