Eramuslim.com – Pegiat media sosial Faizal Assegaf mengungkapkan jawaban sederhana kenapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu panik dan khawatir Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).
Pasalnya rakyat semakin resah dengan modus Jokowi untuk menjegal Anies Baswedan, karena di ujung kekuasaan mantan Wali Kota Solo itu mengumumkan akan cawe-cawe atau tidak netral dalam Pilpres 2024.
“Kenapa Jokowi begitu panik dan khawatir Anies Capres? Jawabannya sederhana: Anies dan rakyat makin terkonsolidasi menggalang perubahan untuk menghentikan praktek kekuasaan yang korup dan tidak berkeadilan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Faizal menilai Anies telah berhasil menyatukan kesadaran rakyat dari berbagai level serta keragaman. “Semakin membesar desakan perubahan, semakin membuat panik Jokowi dan kelompoknya,” ujarnya.
Sementara itu, Jokowi menyampaikan pernyataannya terkait akan cawe-cawe pada saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.
“Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Jokowi beralasan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
Untuk saat ini Jokowi menyebut Indonesia ada di posisi upper middle income. Sedangkan untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran USD 10.000 per tahun.
“Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu,” kata Jokowi.
“Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu,” imbuh Jokowi.
Sumber: newsworthy
Istilah cawe2 itu adalah konotasi bermaksud tdk baik, ikut campur masalh orang, bikin fitnah, ngerumpi. Jd klo istilah itu dipakai oleh seorang kepala negara, jelas tujuannya bukanndeni kebaikan bangsa tpi demi kepentingan dirinya dan kelompoknya.