Eramuslim.c0m -Beberapa waktu lalu, para pendukung Ahok meributkan mata anggaran renovasi kolam air mancur sebesar Rp 620 juta. Mereka menuding anggaran itu dibuat Anies-Sandi untuk dijadikan “bancakan” para pendukung Anies-Sandi.
Sayangnya, hal itu lagi-lagi merupakan FITNAH.
Fitnah itu terungkap dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD di Gedung DPRD DKI Jakarta hari ini, Senin, 27 November 2017.
Sebelum anggaran dicoret oleh Prasetio Edi Marsudi, Ketua Komisi E DPRD DKI Syahrial meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menunjukkan terlebih dahulu siapa sebenarnya yang mengusulkan anggaran itu.
“Sebelum dicoret kolam ini, saya mau klarifikasi siapa yang mengusulkan itu karena pimpinan merasa tidak enak,” ujar Syahrial dalam rapat Banggar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, seperti dikutip KOMPAS.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati pun menunjukkan sistem e-budgeting untuk mencari tahu hal itu.
Tuty mengatakan, sistem e-budgeting merekam siapa saja PNS yang menginput usulan anggaran. Dari sana, dapat diketahui bahwa yang mengusulkan anggaran renovasi kolam adalah Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi.
“Bahwa pertama kali diinput untuk mata anggaran ini dibuat Muhammad Yuliadi pada tanggal 7 April dan diperbarui oleh Muhammad Yuliadi pada 26 Mei,” kata Tuty.
Yuliadi juga sudah membenarkan bahwa anggaran kolam ikan diusulkan oleh SKPD Sekretariat Dewan. Anggaran ini bukan diusulkan oleh fraksi-fraksi di DPRD. Alasannya untuk mempercantik kawasan DPRD DKI Jakarta.
Siapakah Muhammad Yuliadi?
Muhammad Yuliadi adalah mantan wakil walikota Jakarta Barat yang dipilih Ahok untuk menjadi Sekretaris Dewan DPRD DKI.
Yuliadi dilantik Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), Jumat, 4 September 2015 lalu.
Yuliadi adalah sosok penjembatan yang diharapkan mampu menyelaraskan visi misi Ahok sebagai eksekutif dan DPRD legislatif agar dapat bekerja sama dengan baik.
“Yang jelas saya petugas gubernur di DPRD. Visi misi saya membangun kebersamaan antara gubernur dan DPRD, harus kita samakan,” ujar Yuliadi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat saat dilantik, Jumat, 4 September 2015 lalu, seperti dikutip KOMPAS.
“Sementara ini masih ada sekat, kita harapkan nanti bisa padukan visi misi untuk membangun Jakarta bersama supaya antara eksekutif dan legislatif tidak ribut-ribut lagi,” ujarnya.
Menanggapi terbongkarnya pengusul renovasi kolam, netizen pun berceloteh. (kl/pi)