Eramuslim.com – Jika Anda memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia, istilah Jihad atau Jihad Fi Sabilillah tidak dapat dipisahkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, hal ini dapat dilihat sebuah seruan jihad yang marak menjadi headline surat kabar Indonesia pada era tahun 1945.
Surat Kabar Kedaulatan Rakyat edisi 8 November 1945 menampilkan headline dengan judul “60 Miljoen Kaoem Moeslimin Indonesia Siap Berjihad Fi Sabilillah. Perang didjalan Allah oentoek menentang tiap-tiap pendjadjahan”.
Pada headline tersebut nampak juga memperlihatkan informasi bahwa Patai Masyumi sebagai badan perjuangan politik umat Islam pada saat itu dan istilah-istilah Islami lainya seperti informasi BARISAN SABILILLAH.
Seruan Jihad tersebut mendapat respon yang sangat luar biasa dari umat Islam Indonesia saat itu, hingga akhirnya terjadi pertempuran dahsyat antara umat Islam dengan penjajah yang dikenal dengan pertempuran 10 November 1945.
Panglima Besar Jenderal Sudirman sendiri, bapaknya TNI, di dalam perjuanganya selalu berpegangan kepada prinsip-prinsip jihad di dalam Islam. Beliau tidak pernah tinggalkan sholat wajib, bahkan selalu sholat tahajud, walau sedang sakit. Beliau selalu berpuasa senin kamis dan tidak lepas dari zikir. Nilai-nilai itu beliau wariskan kepada anak buahnya, mudah-mudahan sampai sekarang TNI menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI. (jk/pm)
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm