Eramuslim.com – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro memaparkan, di kawasan Sumatera Utara, Pemerintah menawarkan China proyek investasi senilai US$ 86,2 miliar untuk investasi di Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Kuala Namu International Airport and Aerocity dan Danau Toba MICE dan Pariwisata.
Sementara di kawasan Kalimantan Utara, pemerintah juga menawarkan proyek investasi senilai US$ 45,98 miliar untuk investasi di kawasan industri Klaster Smelter Alumina dan Alumunium, Klaster Energi, kawasan industri dan pelabuhan internasional Tanah Kuning. Sedangkan di kawasan Sulawesi Utara, Pemerintah Indonesia menawarkan proyek investasi senilai US$ 69,45 miliar untuk investasi di Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Industri Bitung, dan Manado dan Lembe MICE dan Pariwisata.
Saat ini, kata Bambang, pemerintahan Presiden Joko Widodo terus meningkatkan iklim investasi dan kemudahan berbisnis di Indonesia. Salah satu tolak ukur keberhasilannya terlihat dari naiknya peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia oleh Bank Dunia dari peringkat ke-106 menjadi peringkat 91.
Di Indonesia, investasi China masuk ke berbagai sektor. Mulai dari pertambangan, transportasi, konstruksi dan real estate, perkebunan, hingga pembangkit listrik. Berikut adalah beberapa konstruksi raksasa hasil investasi China di Indonesia, termasuk yang sedang direncanakan:
Jembatan Suramadu
Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ini menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Pembangunannya melibatkan beberapa perusahaan konstruksi Cina, seperti Baosteel Group, Shougang Company Ltd., dan Jiangnan Heavy Industri Co. Ltd. Melintasi 5.4 km dan menghabiskan Rp 4,5 triliun.
Bendungan Jatigede
Bendungan yang terletak di Sumedang, Jawa Barat, ini menghabiskan investasi US$ 467 juta. Sekitar 90% dana pembangunan bendungan ini berasal dari Bank Exim China.
Energi Nasional
Untuk menunjang berbagai industri, PLTU Batubara juga dibangun di berbagai wilayah Indonesia. Pada beberapa kasus, PLTU seringkali bermasalah dengan petani, nelayan dan aktivis karena dampak buruk lingkungannya dan konflik agraria. Jumlah total kapasitasnya mencapai 2×150 MW di seluruh Indonesia.’
Industri Kelapa Sawit
Julong Group adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. Julong masuk secara komprehensif ke dalam satu rantai hulu-hilir industri minyak kelapa sawit di Indonesia. Saat ini kapasitas produksi Julong melebihi 3 juta ton/tahun, dengan pendapatan melebihi US$ 2 milyar dari 200 ribu hektar lahan yang mereka garap.
Kawasan pengolahan stainless
Kawasan pengolahan stainless ini ditarget rampung pada awal 2018. Dibangun di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali, terdapat seluruh proyek yang menggunakan bijih nikel, bijih krom dan batubara menjadi produk akhir stainless dengan kapasitas 2 juta ton/tahun. Total investasinya mencapai US$ 4 milyar.
Pembangunan Pelabuhan, Perkebunan, Real Estate.
Dan masih banyak lagi yang lainnya, termasuk proyek reklamasi Jakarta dan Mega Proyek Meikarta, serta lainnya. (kl/ht)