Ini Unggahan Kades Trenggalek soal Posting-an Hina Pekerja Seni Saat PPKM

Mereka sing cara mikire setandar justru memahami bahayanya itu kerumunan masa, dampak dari pada ini musibah firus (Mereka yang cara mikirnya standar justru bisa memahami bahayanya kerumunan massa, dampak dari musibah virus). Mereka tenang dengan alternatip hidup seadanya sambill sabar menunggu pengumuman normal (Mereka tenang dengan alternatif hidup seadanya, sambil sabar menunggu pengumuman normal). Dan perlu di ingat mereka jualan normal poll hasil laba 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang 750 ribu (Dan perlu diingat mereka jualan normal sekali, hasil laba Rp 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang Rp 750 ribu). Kudune mikir atuh para seniman yang budiman, perbanyak sabar dan bersyukur ojo peh demen tampill trus kondisi lam sik koyo ngene nyalahne bature ae hawane (Seharusnya mikir para seniman yang budiman itu, perbanyak sabar dan bersyukur, jangan karena suka tampil, di saat seperti ini menyalahkan yang lain),” tulis Bayu lagi.

Dua tulisan Kades Bayu itu akhirnya viral di kalangan pekerja seni. Meskipun Bayu telah menghapus unggahan di facebook itu, namun terlanjur banyak yang menyimpan tulisan tersebut melalui tangkapan layar.

Puncaknya, para perwakilan pekerja seni dari Jawa Timur dan Jawa Tengah menggeruduk Bayu ke Trenggalek. Kedua belah pihak bertemu dan mediasi di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek dengan difasilitasi oleh Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.(detik)