Eramuslim.com – Ulah Kepala Desa Depok, Kecamatan Panggul Trenggalek, Bayu Indra Nurdiansyah mengunggah tulisan di facebook kontroversial membuat para pekerja seni geram.
Lantas seperti apa isi unggahan itu?
Dalam unggahan tulisan di akun Bayu, Kades Depok mengkritik keluh kesah para pekerja seni saat PPKM Darurat.
Dalam unggahan berbahasa Jawa itu, ia menilai pekerja seni harus mengasah pikiran untuk mencari alternatif pekerjaan lain dan tidak hanya menyalahkan pemerintah.
Dengan tulisan jorok dan kasar Bayu juga menulis jika PPKM Darurat sampai dua tahun, maka pekerja seni akan terjual juga kehormatannya.
“Cel*h opo tukang tanggapan karo poro artis kui, lagi di ppkm sak wuku ae sambate ngaru oro (mengumpat, ah apa itu pekerja tanggapan sama artis, baru PPKM sepekan PPKM saja, keluhannya nggak karuan). Koyo lek ra iso tanggapan wes podo modar ra iso madang ae (Seperti kalau tidak tampil mati saja, enggak bisa makan saja) utek e di gawe mikir to podonan lek wes ra duwe duit ki, !! ubet liane (Otaknya dipakai, mikir kalau enggak punya uang, usaha lainnya).
Ojo amik nyalahne pemerintah ae podonan,di ppkm 2 tahun engkas kadoll sak tur*k – tur*k mu gek kapok !!!! (Jangan hanya menyalahkan pemerintah, saja, di-PPKM dua tahun, terjual kehormatanmu, biar kapok). Kabeh o yo terdampak c*k as* !! ora dapuranmu dewe!! seniman cap it*l opo (Semua ya terdampak, anj*ng, bukan cuma kamu sendiri. Seniman cap it*l apa),” tulis Bayu dalam akun Facebook-nya.
Tak hanya sekali, Bayu juga menulis pada unggahan yang lain.
“Nyalimu sik di kalahne bakull lonthong ning SD karo PAUD sing tunggal ra iso dodol mergo sekolahane libur kang seniman ..!! (Nyalimu masih kalah dengan pedagang lontong di SD sama PAUD yang juga enggak bisa jualan karena sekolahannya libur Kang Seniman). Mereka masio duwe android yo tak pernah koar koar nyalahne aturan, nyalahne pemerintah, (Mereka meskipun punya Android tidak pernah koar-koar menyalahkan aturan, menyalahkan pemerintah).