Dia bergabung dengan majalah terkenal Far Eastern Economic Review pada tahun 1979 dan selama 25 tahun menjabat sebagai kepala biro majalah di Bangkok, Seoul, Manila dan Jakarta.
Ketika Review ditutup pada tahun 2004, dia menjadi kolumnis kontrak untuk Straits Times, kebanyakan menulis tentang Indonesia. Dia menikah dengan Yuli Ismartono seorang mantan wartawan senior Tempo.
Bukan hanya Jokowi yang dikritik McBeth, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat mendapat kritikan pedas lewat bukunya berjudul “The Loner: President Yudhoyono ’s Decade of Trial and Indecision”. Sebuah buku yang menulis dengan sangat lengkap masa kepemimpinan SBY selama dua periode sebagai presiden RI ke-6 dan presiden pertama yang terpilih secara demokratis.
Kini, McBeth pun tak segan menguliti sisi negatif pemerintahan Jokowi melalui tulisannya “Widodo’s Smoke and Mirrors Hide Hard Truths”.
http://www.atimes.com/article/widodos-smoke-mirrors-hide-hard-truths/
Dengan reputasi semacam itu tulisan McBeth “Widodo’s Smoke and Mirrors Hide Hard Truths” mengisyaratkan ada sesuatu yang tengah terjadi. Dia mempunyai banyak sumber berita di kalangan “orang dalam,” maupun komunitas internasional.
“Tidak diragukan McBeth banyak tahu sesuatu yang tidak banyak diketahui kalangan umum, termasuk wartawan dan media dalam negeri,” kata seorang jurnalis senior, Hersubeno Arief terkait tulisan terbaru John McBeth. (kk/pi)