Eramuslim – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sempat menyinggung soal membludaknya pekerja asal Cina ke Indonesia. Hal itu ia utarakan saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong.
“Saya katakan tadi investasi Anda (Cina) bagus, cuma jangan terlalu banyak bawa tenaga kerja,” ujar Jusuf Kalla dalam konferensi pers di Istana Wakil Presiden, Senin (27/11).
Belajar dari pengalaman sebelumnya, JK pun meminta agar perusahaan Cina dapat melatih tenaga kerja Indonesia terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
Pelatihan tersebut bisa dilakukan di Indonesia maupun Cina. Permintaan JK itu disetujui Wakil Perdana Menteri Liu.
“Sekarang kan kalau ada investasi Tiongkok itu ribuan dia bawa (tenaga kerja). Saya bilang jangan begitu, harus dilatih dulu, bisa dilatih di Cina, bisa dilatih di Indonesia, dan dia setuju menggunakan tahap-tahap itu,” pintanya.
Jusuf Kalla mengatakan, hubungan antara Indonesia dan Cina saling membutuhkan. Cina membutuhkan pasar yang cukup besar, dan Indonesia memilikinya. Selain itu, dibutuhkan juga hubungan antara people to people dan investasi di sejumlah bidang.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri Liu menjelaskan hasil kongres Partai Komunis Cina yang mempunyai target menjadikan Cina sebagai negara yang sangat kuat pada 2020, 2035, maupun 2050. Artinya Cina ingin melebihi atau sama dengan Amerika Serikat. “Itu yang digambarkannya dan ingin kerja sama di Indonesia dengan baik,” ujar Jusuf Kalla.