Ini Alasan Polisi Bebaskan Dokter Lois Owien

Eramuslim.com – Setelah ditangkap dan ditahan di Bareskrim Polri, hari ini Dokter Lois Owien dibebaskan polisi. Dokter Lois Owien mengaku bersalah setelah ditetapkan menjadi tersangka, terkait pernyataan yang tidak mempercayai adanya Covid-19.

Ini Alasan Polisi Bebaskan Dokter Lois Owien

Direktur Tindak Pidana Siber (Dir Tipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Slamet Uliandi mengatakan, alasan Polri membebaskan dokter Lois, karena sesuai konsep Polri yang Presisi yang digagas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Yang bersangkutan (dr Lois) menyanggupi tidak akan melarikan diri. Oleh karena itu saya memutuskan untuk tidak menahan yang bersangkutan, hal ini juga sesuai dengan konsep Polri menuju Presisi yang berkeadilan,” kata Slamet kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Mengutip Suara.com, Slamet menambahkan, faktor lain dokter Lois Owien dibebaskan, karena Polri kini mengedapankan pendekatan preventif. Dalam menindaklanjuti kasus tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE.

“Kami melihat bahwa pemenjaraan bukan upaya satu-satunya, melainkan upaya terakhir dalam penegakan hukum, atau diistilahkan ultimum remidium. Sehingga, Polri dalam hal ini mengendepankan upaya preventif agar perbuatan seperti ini tidak diikuti oleh pihak lain,” katanya.

Sempat Ditahan dan jadi Tersangka

Bareskrim Polri resmi menetapkan dr Lois sebagai tersangka. Dia sebelumnya langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (12/7) malam.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan dr Lois dijerat dengan Pasal 28 Ayat (2) Juncto Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 14 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. Kemudian Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

“Dilakukan penahanan oleh penyidik,” kata Agus kepada wartawan, Senin (12/7/2021). [Suara]