Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersiapkan enam langkah yang akan dilakukan jika kasus aktif Covid-19 di Jakarta tembus 100 ribu. Sebab, jika hal itu terjadi, maka akan ada 40 ribu orang butuh perawatan.
Berikut enam langkah Anies sebagaimana disampaikannya dalam rapat darurat yang dihadiri ribuan pegawai Pemprov DKI Jakarta secara daring, Jumat (2/7):
1. Rumah sakit kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ruang ICU pasien Covid-19.
2. Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang – berat.
3. Rumah susun (rusun) diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.
Anies mengatakan, tempat isolasi terkendali yang sudah digunakan adalah Rusun Nagrak, Ragunan, dan TMII. Ketiga tempat itu berkapasitas 3.060 pasien dan kini sudah terisi 1.863 pasien.
“Di luar tiga lokasi tersebut, sedang disiapkan 28 lokasi baru, termasuk Rusun Pasar Rumput. Total tambahannya 6.534 tempat tidur isolasi,” kata Anies.
Pihaknya kini juga sedang mengkaji penggunaan Rusun Daan Mogot dan Pulogebang sebagai tempat isolasi terkendali. Bila digunakan, kedua rusun itu diperkirakan bisa menampung 3.000 pasien.
4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis. Pengelolaannya diusulkan dalam satu manajemen dengan RSDC Wisma Atlet. “JI-Expo Kemayoran nanti akan dipakai. Bisa menampung 24.000 orang di situ,” ucap Anies.
5. Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi. Termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.
6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.
Anies menerangkan, potensi lonjakan kasus aktif sampai 100 ribu mengacu pada pola kenaikan sejak awal Juni alias sejak gelombang kedua Covid-19 mulai terjadi. Di mana kasus aktif selalu naik dua kali lipat setiap delapan hari.