eramuslim.com – Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menunjukkan 5 hikmah Anies Baswedan tidak dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Untuk diketahui, PDIP kini mencalonkan Pramono Anung-Rano Karno untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024 setelah digadang-gadang akan mengusung Anies Baswedan. Dan hari ini keduanya mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
“Hikmah tidak dicalonkannya Pak @aniesbaswedan oleh @PDI_Perjuangan. 1) air tetap terpisah dengan minyak, 2) kerusakan yang dibuat oleh Jokowi terbuka untuk dituntut, 3) Pak ABW (Anies Baswedan) dan pendukung terbebas dari “makian” Ketum PDIP, 4) suara umat tidak “terkooptasi” oleh PDIP lewat Anies, 5) umat tidak bingung,” ungkapnya, dikutip dari akun X pribadinya, (28/8/2024).
Melansir dari Tirto, Pramono Anung-Rano Karno resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024) sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta 2024.
Pramono dan Rano Karno terlihat menyerahkan sejumlah dokumen syarat pendaftaran cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta sekitar pukul 11.16 WIB di dalam kantor KPU, Jakarta Pusat.
Dokumen pendaftaran diserahkan langsung kepada Ketua KPU SKI Wahyu Dinata serta disaksikan sejumlah komisioner KPU DKI dan kader PDIP yang berada di dalam ruangan.
Pramono dan Rano Karno didampingi politisi PDIP, di antaranya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menyerahkan dokumen kepada petugas KPU DKI.
“Pramono Anung-Rano Karno mendaftar secara resmi di KPU DKI Jakarta. Walaupun terlambat, daftarnya [cagub-cawagub] paling cepat,” ucap Pramono di Kantor KPU DKI Jakarta, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Pramono yakin masyarakat Jakarta akan segera mengenali dirinya dan Rano Karno mengingat PDIP tidak mengumumkan keduanya sebagai cagub-cawagub untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Dalam waktu singkat minimal orang mengenal saya dan Rano Karno,” tutur Pramono.
(Sumber: Wartaekonomi)
Saya termasuk yg bersyukur Pak Anies tidak di calonkan PDI-P. Platform dan Value nya berbeda. Sebaiknya jangan terlalu kecewa karena Pak Anies tidak dicalonkan menjadi gubernur Jakarta… Tetapi mengundang Pak Anies ke pengumuman bakal calon PDI-P dan kemudian tidak mencalonkan nya adalah perilaku tidak etis. Kalo memang tidak mau mencalonkan Anies cukup bilang saja ke Pak Anies nya dan tidak usah mengundangnya ke pengumuman bakal calon di pilkada…. Jadi semakin terlihat bahwa para pimpinan pimpinan partai itu semakin tidak punya etika… Mari rakyat semakin cerdas jangan terlalu percaya pada pimpinan partai. Bahkan pimpinan yg meng claim partai dakwah sekalipun, jadi lah orang merdeka.
Setuju… Partai hanya dikuasai ketuanya dan orang-orang yg rakus cari jabatan dan fulus demi dirinya sendiri dan anak cucunya, dg cara berpura2 demi rakyat…