Ingin Maju, Pesantren Jangan Cuma Andalkan Figur Pengasuhnya

Lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren ataupun madrasah sebaiknya dapat berorientasi pada sistem yang baik, sebab apabila hanya mengandalkan kepada figur pengelola, maka lembaga itu sangat bergantung kepada pengelolanya. Hal tersebut dikatakan Mantan Menteri Agama yang juga Penasihat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdhatul Ulama Tolchah Hasan, di Jakarta.

"Ada pesantren yang popular pencetak tokoh dalam keadaan kolaps, tapi ada yang baru sudah maju karena menerapkan sistem yang baik, ujarnya.

Menurutnya, dengan sistem yang baik termasuk dalam mengatur lembaga pendidikan, maka lembaga itu akan mampu bersaing dengan yang lain, karena yang mengelolanya berpedoman kepada sistem yang diterapkan.

Mencermati lembaga pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama, Ia merasa prihatin, karena pada umumnya masih mengandalan pada figur pengasuhnya.

"Maju mundurnya pondok pesantren lebih ditentukan figur bukan sistem, sampai pada saat peralihan sistem pesantren ke sekolahan, andalan di NU tetap pada figur, "tukasnya.

Ia menambahkan, Saat ini ada 17 ribu pondok pesantren, tetapi kebanyakan dari perkerbangannya masih tergantung kepada pengasuhnya, dan saat ini berdasarkan survei yang dilakukan pad a38 pesantren, dalam kurun 5 tahun ini mengalami penurunan jumlah santri akibat adanya pergantian pengasuh.

Meski demikian, lanjutnya, ada juga pesantren luar jawa yang menerapkan sistem serta berupaya mengembangkan SMK berbasis pesantren, seperti di Pekanbaru 5 tahun lalu, mengembangkan aliyah dan teknologi. Sehingga tamatannya dapat masuk di berbagai perguruan tinggi bergengsi seperti ITS, dan ITB. (rz/novel)