Lebih lanjut Fahri menyebut bahwa dunia saat ini sifatnya lebih kompleks. Oleh sebab itu ia menyarankan agar semua pihak lebih antisipatif terhadap segala kemungkinan.
“Dunia tempat kita hidup sekarang lebih kompleks. Disrupsi demi disrupsi: dari virus komputer sampai virus corona. Jadi kemampuan kita untuk mengakumulasi pengetahuan harus tinggi. Kita tidak boleh salah data (IPA) juga kata (IPS). Kita juga harus antisipatif,” lanjutnya lagi.
Fahri menyebut dalam situasi seperti ini virus tak boleh menang. Semua pihak harus menggalang persatuan agar bisa memenangkan pertempuran melawan virus.
“Situasi ini, betapapun sulit tak boleh membuat kita terpukul apalagi kalah. Virus tidak boleh menang. Kita harus memenangkan pertempuran ini. Karena ikut kita perlu terus menggalang persatuan. Jangan mau diadudomba oleh algoritma media sosial yang memang maunya gitu,” tulis Fahri.
Di cuitannya yang lain, Fahri menyebut saat ini merupakan momen tepat untuk menggalang persatuan.
Ia menyebut negara perlu berdialog dengan para tokoh agama dan sosial, sehingga lewat mereka umat dan masyarakat bisa tercerahkan.
“Negara perlu berbicara kepada ulama, bapak pendeta, pastor, biksu dan pedanda, dan tokoh sosial lain. Agar dari mereka muncul pencerahan kepada seluruh warga dan umat. Jangan biarkan tokoh-tokoh ini salah paham. Ini waktu menggalan solidaritas. #GelombangSolidaritas2021 #GS2021,” pungkas Fahri.
Dalam beberapa cuitan tersebut, Fahri Hamzah menggunakan tagar #GS2021 dan #GelombangSolidaritas2021 untuk menandai cuitan yang isinya mengajak semua pihak bersatu menghimpun kekuatan untuk melawan virus ini. [Suara]