Eramuslim – International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) merilis data yang menyebut dunia saat ini berada pada titik ketimpangan paling tinggi sepanjang masa. Manager Program Infid, Khoirun Ni`mah menjelaskan, kini segelintir orang memiliki kekayaan hampir separuh penduduk dunia.
Menurut Ni`mah, kondisi di Indonesia tidak jauh berbeda, selama lima tahun terakhir, kekayaan 1 persen penduduk Indonesia setara dengan 45 persen kekayaan nasional.
Sedangkan, prosentase kekayaan 50 persen penduduk, terus turun dibanding kekayaan nasional, mulai dari 3,8 persen menjadi 2,8 persen
“Pemerintah perlu melakukan upaya penurunan ketimpangan secara berkelanjutan, yaitu dengan memberikan akses atas pekerjaan yang layak,” ujar Ni’mah di Jakarta, Selasa (23/01).
Laporan Creidit Suisse menunjukan ketimpangan kian melebar di antara negara-negara dunia, seperti Amerika Utara dan Eropa dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit memiliki jumlah kekayaan yang lebih besar.
Sedangkan Afrika dan Amerika Latin merupakan dua kawasan dengan kekayaan paling rendah.
Jumlah angka pengangguran naik
Laporan dalam bidang ketenagakerjaan juga tidak positif. Pada 2017, pengangguran global meningkat 3,4 juta orang atau 5,7 persen pada 2016 menjadi 5,8 persen pada tahun 2017.
Kenaikan pengangguran tertinggi terjadi pada negara-negara berkembang, dibanding negara maju.
“Kondisi ketenagakerjaan di negara emerging memburuk karena resesi ekonomi. Ini terjadi di Rusia dan Brazil,” ujar Ni’mah.