IndoStrategi: Kunjungan Jokowi ke Facebook Tidak Ada Gunanya Bagi Indonesia, Cuma Pencitraan

jokowi bos facebookEramuslim.com – Sejumlah kalangan mempertanyakan urgensi kunjungan Presiden Jokowi ke markas Facebook di Amerika Serikat dan bertemu pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Jokowi mengklaim mengajak Facebook untuk bekerjasama membangun ekonomi digital di Indonesia.
“Kunjungan itu outputnya dan keuntungan buat kita apa? Jangan sampai hanya jadi iklan saja bagi koorporasi itu (Facebook). Kalau untungnya bagus, harus kita apresiasi. Tapi kalau hanya sekedar berkunjung yang untung mereka buat apa,” kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Jumat (19/2/2016).
Politisi Partai Gerindra ini pun menilai, bila kunjungan Jokowi bersama rombongan ke markas Facebook itu tidak membawa  manfaat untuk Indonesia, lalu buat apa? Ditambah lagi, kata Fadli, Facebook adalah sebuah koorporasi komersil yang tentunya hanya ingin melihat keuntungan semata dari para penggunanya.
“Perusahaan sekaliber Facebook hanya berbasis ‘multinational corporation’. Dan sekali lagi saya tanya dimana titik keuntungannya?,” paparnya.
Pencitraan
Hal sama disampaikan pengamat politik IndoStrategi Pangi Syarwi Chaniago. “Kedatangan Jokowi ke markas Facebook hanya sekedar pencitraan saja. Tak ada untungnya kunjungan itu bagi masyarakat Indonesia.”
Pangi pun mengaku heran ditengah kondisi ekonomi bangsa yang sedang merosot. Seorang Jokowi masih bisa terlihat santai saja seolah-olah tidak ada hal yang penting baginya dipikirkan. Meskipun pada saat bertemu pendiri Facebook Jokowi mengklaim ingin meningkatkan kerjasama.
“Tidak ada saya lihat keinginan ajak kerjasama yang hanya adalah acara seremonial melihat-lihat kantor dan mencoba fitur-fitur dan alat disana. Jadi ini hanya buang-buang waktu saja,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto membantah bahwa kedatangan Presiden Jokowi bertemu dengan bos Facebook hanyalah sekedar pencitraan.
Mantan Juru Bicara KPK, menyebut kedatangan Jokowi itu dalam rangkat meningkatkan kerjasama khususnya dibidang ekonomi melalui media sosial seperti Facebook.
“Kunjungan ke Facebook itu dalam rangka me follow up KTT US-ASEAN soal digital ekonomi. Dan juga mau mengajak media sosial dalam menyebarkan pesan perdamaian dunia. Jadi bukan pencitraan lah lagian pencitraan untuk apa,” tegas Johan saat dikonfirmasi Harian Terbit, Jumat (19/2/2016).
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo mengunjungi kantor pusat Facebook yang berada di kawasan Sillicon Valley, San Fransisco, Amerika Serikat, Rabu (17/2/2016). Di sana, Presiden bertemu dengan pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
“Saya harap Facebook dapat bekerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” ucapnya seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Kamis (18/2).(ts/hanter)