#IndonesiaHebat: Sudah 70 Tahun Merdeka, 2,7 Juta KK di Desa Masih Belum Bisa Nikmati Listrik

tanpa listrikEramuslim.com – Di era modern ini masih banyak kepala keluarga (KK) di pedesaan yang belum menikmati aliran listrik. Sedikitnya 2,7 juta KK yang masih menantikan akses listrik, yakni setara dengan lima persen dari tolal  51,6 juta KK di Indonesia.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar mengungkapkan, kondisi tersebut dapat terbaca dari rasio keluarga di desa-desa daerah tertinggal yang masih jauh dari persentase nasional.

“Rasio keluarga di desa-desa di daerah tertinggal yang belum bisa memanfaatkan listrik sebanyak 18,11 persen, dan masih jauh dari persentase nasional yakni 3,91 persen,” ujarnya kepada redaksi, Selasa (8/3).

Menurut Menteri Marwan, di daerah perbatasan sendiri sebanyak 111.490 kepala keluarga yang belum menikmati akses listrik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih, mengingat salah satu misi utama pemerintah adalah mengentaskan daerah perbatasan.

“14 persen atau sebanyak 111.490 KK dari total 817.806 KK di 19 kecamatan kawasan perbatasan belum mempunyai akses listrik. Ini harus segera kita aliri listrik agar kesejahteraan masyarakat perbatasan ini segera terpenuhi,” jelasnya.

Untuk itu, Menteri Marwan bekerja sama dengan Kementerian ESDM akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa. Mengingat lokus kegiatan Kemendes sama dengan lokus program Indonesia Terang, yakni di kawasan timur Indonesia yang notabene adalah daerah pinggiran.

“Berdasarkan hasil refocusing kegiatan Kementerian Desa tahun 2016 akan dibangun PLTS sebanyak 24.868 unit yang tersebar di desa, daerah tertinggal, kawasan perbatasan dan kawasan transmigrasi,” bebernya.

Ditambahkan Menteri Marwan, pengadaan infrastruktur berupa listrik adalah hal penting karena sangat berpengaruh pada pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Listrik telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas baik di bidang kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

“Sekarang ini sudah era listrik. Kalau desa-desa ini tidak teraliri listrik, bagaimana desa-desa ini bisa berkembang dan maju,” imbuhnya.(ts/rmol)

Dan jika ke desa-desa yang jauh, Menteri Marwan dipastikan tidak akan mau lagi naik Garuda, takut ditinggal lagi.