Indonesia unggul dalam hal penanganan terorisme dengan pengalaman yang banyak, hal itu diakui olehorganisasi Kerjasama Ekonomi Pasifik (APEC) bahwa Indonesia mampu menjadi "leading role" dalam bidang antiterorisme di kawasan Asia Pasifik. Demikian dikatakan Direktur Kerja Sama Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri Dian Wirengjurit di sela-sela "Seminar On Counter-Terrorism: Lessons Learned", di Kampus Akpol Semarang, Jawa Tengah, Kamis(6/11)
"Mereka lihat kesungguhan kita, lepas dari segala kekurangannya, mereka akui kesungguhan kita dalam memerangi terorisme bisa dilihat hasilnya. Mungkin bisa saya katakan, kita paling maju dalam bidang ini, "ujarnya.
Ia menyatakan, akhir-akhir ini fokus kerja sama adalah ekonomi, karena semua negara sedang membangun ekonominya, tetapi dengan adanya kejadian 2002, yaitu Bom Bali I, negara-negara mulai berpikiran lain.
Lebih lanjut Dian mengatakan, ada bidang lain yang selama ini luput dari perhatian dan ternyata dapat mengancam keselamatan, keamanan, dan ketentraman negara-negara itu, yaitu ancaman terorisme.
Sejak saat itu, tambahnya, muncul gelombang baru terorisme dan Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak mengalami ancaman terorisme, yang sebenarnya sudah ada sejak kemerdekaan. Sedangkan kawasan Amerika Latin, bisa dikatakan sebagai kawasan yang selama ini belum terdengar ada ancaman terorisme seperti yang dialami Asia dan Eropa.
"Mereka menginginkan hal itu tidak terjadi dan kalau terjadi, mereka harus tahu menanganinya berdasarkan pengalaman negara lain. Ketika gagasan ini disampaikan Menlu pada pertemuan tingkat menteri di Brasil, keinginan mereka sangat besar, "imbuhnya.
Ketika ditanya apakah Indonesia akan menggiring forum ini (FEALAC atau Forum for East Asia and Latin America Cooperation) fokus untuk pada kegiatan antiterorisme, dia mengatakan tidak hanya itu, karena FEALAC memiliki tiga pilar yang harus dikembangkan secara bersama-sama yakni ekonomi, politik, sosial-budaya.
"Antiterorisme ini merupakan salah satu yang ingin kita kembangkan di bawah payung kerja sama politik, "tandasnya. (novel/ant)