Indonesia Terlalu Santuuuy Hadapi Virus Corona

Eramuslim – Dalam 31 tahun terakhir, dunia dihadapkan pada kemunculan penyakit-penyakit infeksi baru (PIB) atau juga disebut emerging infectious diseases (EIDs). Termasuk juga penyakit yang bersifat zoonotic (penyakit hewan/satwa yang dapat menular ke manusia dan sebaliknya) seperti Avian Influenza (Flu Burung), Ebola, MERS-COV, Zika Virus, SARS maupun virus Corona Wuhan.

PIB dan zoonosis biasanya terjadi mencakup geografis yang luas, mengancam manusia dan menimbulkan kerugiaan ekonomi yang tinggi. Dan Indonesia, menurut Pusat Darurat untuk Penyakit Hewan Lintas Batas Badan Pangan Dunia (ECTAD FAO), dikenal sebagai hotspot munculnya PIB serta zoonosis.

Meski lembaga sekelas FAO sudah menyatakan Indonesia sebagai hotspot munculnya PIB dan zoonosis, kenyataannya dalam kasus merebaknya virus Corona Wuhan, negara ini cukup  santuy dalam menyikapi wabah ini. Bandingkan dengan negara-negara lain yang melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan warganya dan mencegah penyebaran virus Corona Wuhan di negaranya.

Kalaupun ada, sifatnya hanya berupa imbauan perjalanan (travel advice) bagi WNI yang hendak bepergian ke China demi mengantisipasi terpapar virus Corona. Lalu bagaimana dengan turis atau tenaga kerja asing (TKA) dari China yang masuk ke Indonesia?

Hingga hari ini memang Pemerintah Indonesia belum dengan tegas melarang para turis asal China maupun TKA China untuk masuk ke wilayah teritorial Indonesia sejak wabah virus Corona Wuhan merebak. Padahal, para turis dan TKA China tersebut berpotensi membawa virus Corona masuk ke wilayah Indonesia.