Bantuan peralatan dan teknologi dari negara lain dalam upaya pencarian pesawat Adam Air yang hilang selama satu pekan lalu, tidak akan mengurangi upaya yang dilakukan oleh tim SAR dari dalam negeri untuk berusaha menemukan pesawat rute Surabaya-Manado yang hilang tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai memberikan keterangan pers tahunan, di Ruang Nusantara, Gedung Departemen Luar Negeri, Jakarta, Senin (8/1).
"Kita tidak semata-mata hanya mengandalkan bantuan asing, dengan upaya kita, mencoba sekuat mungkin untuk menemukan pesawat itu, "ujarnya.
Menurutnya, Departemen Luar Negeri memberikan keleluasaan kepada negara asing yang hendak memberikan bantuan untuk melakukan pencarian terhadap pesawat yang diperkirakan hilang diwilayah perairan Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut Hassan menjelaskan dalam upaya pencarian tersebut Singapura sudah mengirimkan pesawat dan peralatannya, selain itu juga mulai hari ini rencananya AS akan membantu dengan perlengkapan deteksi di bawah laut.
"Kita harapkan hari ini AS jadi mengirimkan kapal dan peralatannya untuk membantu kita menemukan korban, terutama yang dilaut, " ujarnya.
Menanggapi pernyataan pengamat informatika Roy Suryo yang menyarankan agar Pemerintah meminta bantuan AS untuk melakukan pelacakan dengan sistem satelit, Hassan mengungkapkan itu dapat saja dilakukan, karena itu termasuk bagian dari sistem tekhnologi, dan yang terpenting pihak Indonesia terbuka dengan segala bentuk bantuan. (novel)