Indonesia-Singapura Jalin Kerjasama Berantas Flu Burung

Pemerintah Indonesia dan Singapura membuat kesepakatan dalam penanganan penyebaran wabah flu burung. Ketua Pelaksana Harian Komnas Flu Burung Bayu Krisnamurthi menegaskan, kerjasama ini penting bagi kedua negara terutama bagi Singapura yang merupakan daerah transit, karena dengan kerjasama itu Singapura dapat mempelajari pengalaman yang sudah dilakukan Indonesia, mulai dari riset sampai penanggulangan flu burung.

"Kalau dia tidak mewaspadai orang yang masuk ke negaranya mereka akan merasa terancam, ini bagian usaha Singapura untuk memahami bagaimana mekanisme penanganan penyakit menular seperti yang terjadi di Indonesia, " ujarnya usai Penandatanganan MoU dengan pemerintah Singapura, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra, Jakarta, Rabu (9/5).

Menurutnya, kerjasama informal kedua negara ini sudah dilakukan sejak sembilan bulan lalu, dengan menjadikan wilayah Tangerang, Banten sebagai proyek percontohan penanganan virus flu burung secara terpadu.

Nota Kesepahaman kedua negara itu, ditandatangani oleh Menko Kesra Aburizal Bakrie dengan Menteri Kesehatan Singapura Khow Boon Wan.

Menko Kesra Aburizal Bakrie mengatakan, proyek ini merupakan proyek penanganan flu burung secara terpadu untuk persiapan kemungkinan terjadinya pandemik virus flu burung di Indonesia.

Ia menambahkan, Tangerang dijadikan proyek percontohan karena, pada tahun 2005, di Tangeranglah pertama kalikasus flu burung ditemui di Indonesia.

"70 persen kasus flu burung di Indonesia memiliki kesamaan dengan kasus yang terjadi di Tangerang, mudah-mudahan ini bisa dijadikan contoh untuk pencegahan di tempat lain, "jelasnya.

Ical menyatakan, proyek ini akan berlangsung selama tiga tahun, dalam kurun waktu itu akan dibagi menjadi beberapa tahap, yakni enam bulan masa persiapan, dua tahun pelaksanaan, dan enam bulan evaluasi.

Proyek yang merupakan hasil inisiatif tiga negara yakni Indonesia, Singapura, dan AS saat pertemuan APEC di Korea Selatan tahun 2005 lalu ini, akan menggunakan dana sekitar 44 milyar rupiah, di mana Singapura memberikan bantuan sebesar 1, 5 juta US dollar, dan sisanya dari dana APBN sebesar 20 miliar rupiah.(novel)