Indonesia siap mengirimkan satu batalyon pasukan perdamaian ke Libanon, setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi tentang persetujuan damai untuk kawasan Timur Tengah.
"Persiapan nasional satu batalyon TNI, sudah siap diberangkatkan kapan saja, tapi karena ini menyangkut konflik dunia harus ada resolusi dari DK PBB," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Desra Percaya, di kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (21/7).
Dirinya berharap, sidang DK PBB menghasilkan satu resolusi tentang pembentukan peace keeping operator, karena berdasarkan mekanisme yang berlaku selama ini, pengiriman pasukan hanya dapat dilakukan setelah dikeluarkan resolusi, ada penawaran terhadap negara-negara yang ingin mengirimkan pasukan, dan itu memakan waktu tiga bulan.
"Kemarin Presiden RI sudah mengirimkan surat kepada Sekjen PBB untuk segera mengeluarkan resolusi, dalam waktu singkat kita bisa mengirimkan pasukan, tanpa menunggu tiga bulan, tetapi itu tergantung keputusan di New York," ujarnya.
Mengenai pengiriman pasukan jihad ke Palestina dan Libanon, Ia menyatakan, masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dan Libanon, dalam bentuk bantuan nyata untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
"Perjuangan secara fisik, belum diperlukan yang diperlukan bantuan nyata, jangan lupa dinegara kita masih membutuhkan tenaga sukarela untuk membantu korban tsunami di kawasan Pangandaran," tandasnya. Ia memahami ungkapan simpati dan rasa solidaritas terhadap bangsa Palestina dan Libanon, akibat penyerangan dari Israel.(novel)