Majelis Ulama Indonesia tengah menyiapkan kegiatan ‘Indonesian International Halal Exhibition 2008’ yang akan digelar 3-6 Juli 2008 di Kartika Expo, Balai Kartini, dan ‘Global Halal Summit 2008’ (GHS) yang digelar pada Oktober 2008 di Hotel Gran Melia.
Ketua MUI H Amidhan, menyatakan rangkaian kegiatan ekspo halal itu dalam upaya mempertemukan dan membahas seluruh peluang dan potensi produk halal di pasar dunia. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, menurut Amidhan, Indonesia harus bisa mengambil inisiatif untuk bisa menjadi pusat perdagangan halal dunia. "Potensi pasar kita cukup besar sehingga bisa jadi acuan bagi produsen halal untuk menjadikan Indonesia sebagai target pasar dunia, " kata Amidhan dalam siaran pers.
Lebih lanjut diuraikan bahwa MUI berusaha merespons pesatnya perkembangan produk halal dunia. Amidhan menyatakan, saat menjadi keynote speech di pertemuan Forum Ekonomi Islam se-Dunia (World Islamic Economics Forum, WIEF) di Kuala Lumpur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, perkembangan industri produk halal dunia yang pesat harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Presiden RI juga meminta agar hubungan perdagangan sesama negara Islam harus diperkuat. "Negara Islam akan menyesal bila tidak mampu memanfaatkan pasar halal dunia. Pasar industri pangan halal dunia mencapai 600 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 20-30 persen per tahun. Sehingga tidak kurang dari 10 miliar dolar AS transaksi pasar halal terjadi di Indonesia, " jelas Presiden
Berdasarkan data, jumlah penduduk Muslim dunia saat ini mencapai 1, 6 miliar orang. "Tentunya, hal ini merupakan potensi pasar yang tidak bisa diabaikan untuk pemasaran produk halal, " kata Amidhan lagi.
Ia menambahkan, kesadaran masyarakat Muslim untuk mengonsumsi produk halal akan menjadikan target investasi bagi para produsen halal di dunia. "Tak hanya umat Islam, umat non-Muslim pun banyak yang menjadi konsumen produk halal, karena, pada setiap produk halal ada unsur kebaikan yang menyehatkan, " jelasnya.
Dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, lanjut Amidhan, ada beberapa hal yang dapat diwujudkan, yakni potensi ekonomi yang mantap dan berbasis halal serta meningkatkan kemampuan SDM di mana ada sinergi antara ulama dan para saintis untuk melakukan pemeriksaan halal. (novel/mui)