Eramuslim.com – Kecurigaan pengamat terhadap pemerintahan saat ini yang seperti didikte Cina nampaknya telah terjadi. Sebut saja misalnya soal reklamasi yang jelas-jelas banyak ditentang dan juga melanggar peraturan yang ada. Belum lagi soal Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI tetapi sudah dikunjungi pejabat Cina di Balai Kota.
“Dalam beberapa peristiwa politik ini tentunya dukungan dari berbagai kekuatan politik, bisnis bahkan saat di DKI secara terang-terangan pejabat PKC Cina menyambangi Jokowi sebagai Gubernur di Balai Kota, sehingga dengan berbagai dukungan yang ada Jokowi memastikan dirinya untuk menghuni Istana Negara dengan mulus,” demikian rilis Muslim Arbi, kemarin.
Ia pun menyatakan setelah menduduki jabatan Presiden ternyata menggiring negeri ini agar menjadi sekutu setia Cina, dan Cina pun mengumbar berbagai tawaran dan iming-iming dana ribuan triliunan di berbagai proyek prestius di bilang infrastruktur, perdagangan, ekonomi.
“Dana bahkan rezim Jokowi mau mensosialisasikan mata uang Cina, Yuan sebagai alat tukar di perdagangan bilateral maupun internasional. Meski Cina juga sedang dilanda krisis ekonomi dalam Negeri.”
Cina seprtinya memanfaatkan permainan politiknya ini dengan mencoba menganeksasi, misal Kepulauan Natuna yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan, yang mengandung potensi gas alam yang besar itu sebagai wilayah nya.
“Meski sekarang ini terlihat isu aneksasi ini kurang mencuat, tapi apakah Cina tinggal diam?” (ts/voaislam)