Pemerintah Indonesia optimis, pemerintahan Palestina hasil pemilu yang dimenangkan oleh kelompok Hamas, dapat mencari solusi perdamaian di negara Palestina. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam jumpa pers di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta (27/01).
“Figur kelompok yang ditafsirkan penganut garis keras, belum tentu tidak mampu menyelesaikan masalah secara damai, kita harus terbuka menanggapi hasil pemilu tersebut,” katanya.
Menurutnya, sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menyambut baik dan menghormati hasil pemilu Palestina, dirinya meminta kepada negara lain tidak mengambil kesimpulan dan berprasangka buruk terhadap pemerintahan Palestina yang dipegang kelompok Hamas.
“Kita jangan cepat mengambil kesimpulan bahwa Hamas tidak layak memerintah, yang dapat menentukan layak atau tidak untuk memerintah adalah warga negara Palestina,” ungkap Menlu.
Ia menegaskan negara Indonesia tidak pada posisi mengharuskan pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Israel untuk membuka hubungan diplomatik dengan pemerintahan Palestina hasil pemilu, walaupun AS menyatakan tidak bersedia berurusan dengan Hamas, sebelum kelompok itu menyatakan tidak akan menyerang Israel.
Ia menambahkan Indonesia akan mendorong Palestina untuk melanjutkan upaya dialog dan negosiasi dalam rangka menciptakan perdamaian di negaranya, sehingga menimbulkan respons positif dari seluruh negara didunia. (novel)