Indonesia mengecam operasi militer secara intensiv yang dilakukan oleh Israel ke jalur Gaza sejak 16 Januari yang berlangsung selama 24 jam yang mengakibatkan sekitar 24 orang warga Palestina tewas.
"Aksi militer telah yang berulang kali terjadi ini diwilayah Palestina kita pandang sangat tidak membantu menciptakan suasana kondusif yang dibutuhkan, bagi proses damai yang sedang digulirkan dalam kesepakatan Annapolis, "ujar Juru Bicara Deplu Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Deplu, Jakarta, Jum’at(18/1).
Pemerintah Indonesia berharap agar semua pihak bisa menahan diri, sehingga upaya dialog berkala yang dilakukan oleh kedua pihak dalam kerangka kesepakatan yang telah dicapai dpat berlanjut.
"Jika kondisi tersebut berlarut-larut maka upaya-upaya dialog berkala yang dilakukan oleh kedua pihak akan terganggu, "imbuhnya.
Mengenai upaya Indonesia untuk menjadi fasilitator dalam proses pemulihan di Palestina melalui Konferensi Tingkat Menteri Asia Afrika. Kristiarto mengatakan, Indonesia saat ini sudah mulai bekerja untuk mempersiapkan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika mengenai Capasity Building untuk Palestina.
Meski tidak menyebutkan secara pasti waktu penyelenggaraan konferensi tersebut, Ia berharap bisa diselenggarakan pada tahun 2008 ini.
Seperti diketahui, sejak konferensi Annapolis yang digagas AS akhir November kemarin, lebih dari 120 warga Palestina gugur akibat operasi militer Israel di Jalur Ghaza.(novel)