Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertemuan pertama Forum Anggota Parlemen Muslim Internasional (The International Forum for Islamist Parliamentarian/IFIP), yang akan diselenggarakan pada 19-21 Januari mendatang, di Hotel Millenium, Jakarta.
Sekretaris Badan Pendiri IFIP, Luthfi Hassan Ishaaq menyatakan, pertemuan ini sebagai tindak lanjut pertemuan formal yang dilakukan oleh sejumlah anggota parlemen muslim Indonesia dengan berbagai anggota parlemen dibelahan dunia yang memiliki kepedulian terhadap berbagai persoalan yang dihadapi dunia Islam.
Ia menjelaskan, pertemuan yang rencananya akan diikuti oleh sekitar 200 peserta dari 25 negara ini, bertujuan untuk memperbaiki citra Islam yang selama ini dibelokkan oleh negara-negara Barat, dan juga menjadi ‘kanal’ negara yang masih mengedepankan kekerasan dalam penyelesaian masalah.
"IFIP akan berusaha menjadi chanel bagi negara-negara yang mengaku Islamis, tapi masih mengedepankan cara kekerasan, " ujarnya dalam media gathering menjelang Pertemuan IFIP, di Jakarta, Selasa (16/1).
Menurutnya, forum ini dibentuk bukan untuk menandingi organisasi keparlemenan yang ada, namun untuk menjadi wadah berdialog secara non formal yang rencananya akan dilakukan secara berkala dan akan berguna sebaga sarana untuk melakukan pembelaan terhadap hak-hak umat Islam.
"Dalam forum ini nantinya kita saling bertukar pikiran, melakukan proses capasity building, dan pembelaan terhadap umat, " tandas Luthfi yang juga menjabat sebagai Wakil Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR.
Pertemuan IFIP pertama yang mengambil tema "Peaceful Reform and Democracy Toward a Better Future" ini rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan ditutup oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, serta akan dihadiri oleh anggota parlemen negara Islam yang sedang mengalami konflik, seperti Libanon, Irak dan Palestina. (novel)