Indonesia Harus Desak OKI Redakan Konflik Israel-Palestina

Pemerintah harus lebih bersikap proaktif memberdayakan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untutk meredakan konflik Israel-Palestina, sebab saat ini keberadaan PBB tidak bisa diharapkan lagi. Hal tersebut dikatakan Sekretaris DPP PPP Lukman H. Saefuddin disela-sela Diskusi Publik, dikantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (27/7).

"Keberadaan PBB tidak bisa diandalkan, karena saat ini sudah didominasi oleh AS, karena itu bagaimana OKI harus bisa memaksimalkan upaya perdamaian, Presiden SBY harus bisa mengambil momentum ini," tegasnya.

Menurutnya, pihak Indonesia harus melakukan lobi-lobi secara intensif sesama negara OKI, untuk kemudian mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina dan Libanon, guna mengurangi eskalasi ketegangan di sana.

Lebih lanjut Lukman menyarankan, agar dibentuk sebuah organisasi internasional yang Independen di luar PBB, karena itu upaya pemerintah ini tidak akan berjalan optimal, apabila tidak mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia.

"Kita harus mengajak negara-negara yang tidak terlibat konflik, untuk membentuk PBB tandingan, yang lebih berimbang," jelasnya.

Mengenai tudingan partai politik Islam terlambat memberikan dukungan terhadap Palestina dan Libanon, Ia menegaskan tidak ada kata terlambat dalam hal ini, karena masih banyak langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Di tempat yang sana Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi menyatakan, pemerintah Palestina masih terus meminta dukungan moril dan doa yang tulus dari bangsa Indonesia, untuk terwujudnya perdamaian di Palestina, dan atas nama pemerintah, dirinya berterima kasih atas dukungan dari Parpol dan Ormas Islam.

"Saya harap Indonesia dapat memimpin dan meyatukan warna negara di kawasan Timur Tengah dan negara dunia ketiga," ujarnya.(novel)