Indonesia menyambut positif pendekatan politik yang dilakukan oleh para diplomat negara-negara tetangga Irak, serta delegasi dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dalam konferensi internasional di Bagdad, awal pekan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai membuka Dialog Nasional Pemerintah-Swasta Bidang Perdagangan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (12/3).
"Dalam pertemuan dengan AS baik pada tingkat Menteri maupun Kepala Negara, kita sudah mengusulkan satu kerangka penyelesaian krisis Irak, karenanya kita melihat pertemuan regional itu merupakan satu langkah kearah itu, sekaligus kita sambut baik, "ujarnya.
Menurutnya, selama ini Indonesia telah berupaya untuk mendorong agar Amerika Serikat dapat berdialog dengan Iran dan Suriah dalam mencari jalan keluar dari berbagai konflik di Irak, dan dalam pertemuan itu untuk pertama kalinya, AS duduk satu meja bersama Iran dan Suriah.
.
"Saya sudah menyampaikan hal ini ketika mengadakan kunjungan ke Suriah, beberapa waktu yang lalu, agar mereka dapat memberikan sumbangan positif, " tandasnya.
Mengenai tidak dilibatkannya negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) termasuk Indonesia dalam pertemuan itu, Hassan menegaskan keterlibatan dalam konferensi Bagdad bukan hal yang utama, sebab pemikiran dan konsep penyelesaian konflik Irak sudah dirancang terlebih dahulu, sebelum digelarnya pertemuan di Bagdad.
Sebelumnya, Menlu juga menyatakan, untuk membantu mengatasi konflik dan mendorong rekonsiliasi antar kelompok di Irak, para ulama baik dari kalangan Sunni maupun Syiah wajib membantu menghentikan pertikaian antarumat Islam di Irak.(novel)