Indonesia telah berhasil mendorong masuknya Palestina dalam keanggotaan Inter Parliamentarian Union (IPU) atau Parlemen Se-Dunia, dan dipastikan parlemen Palestina akan ikut dalam sidang assembly pada bulan Oktober 2008. Hal itu dikatakan Ketua DPR Agung Laksono saat membuka Konferensi Internasional tentang Palestina, di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/5).
"Palestina akan resmi menjadi anggota tetap IPU dalam sidang IPU pada Oktober mendatang. Ini merupakan hasil perjuangan Indonesia dalam melobi negara-negara anggota IPU untuk menerima keanggotaan Palestina di organisasi itu, " kata Agung,
Menurutnya, Indonesia berkepentingan memasukkan keanggotaan Palestina di IPU, karena hal itu sebagai bagian dari memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Ia menjelaskan hubungan Indonesia dan Palestina telah terjalin cukup lama karena kedua bangsa bukan saja memiliki kesamaan agama, yaitu mayoritas penduduk beragama Islam, tapi juga sama-sama merasakan penjajahan.
"Seperti Palestina, Indonesia juga pernah berjuang sengit mengusir penjajah. Oleh karena itu, Indonesia akan tetap bersama rakyat Palestina berjuang meraih kemerdekaannya, " ujarnya
Ketua DPR mengingatkan bahwa dukungan Indonesia atas Palestina bukan karena agama, tapi karena amanat konstitusi yang anti-penjajahan.
Ia mengemukakan bahwa parlemen dan pemerintah Indonesia selalu merespon tindakan Israel dan mengutuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Misalnya ketika tentara Israel melakukan penculikan terhadap anggota Parlemen Palestina, hal itu jelas merupakan suatu kesalahan besar, karena parlemen itu terpilih dari hasil pemilu yang sah.
"DPR Indonesia telah beberapa kali menyatakan kutukan terhadap Israel karena bertindak biadab terhadap warga Palestina, " ujarnya.
Konferensi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk beberapa Rabbi Yahudi, diprakarsai oleh pusat kajian Timur Tengah dan Islam UI serta Voice of Palestine.(novel)