Pemerintah Indonesia menyambut baik undangan dari Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam konferensi untuk menggalang dana untuk Palestina yang akan berlangsung pada 17 Desember 2007. Konferensi ini merupakan kelanjutan pertemuan Annapolis, yang merupakan salah satu upaya politik untuk terciptanya perdamaian di Timur Tengah.
"Indonesia mendapat Undangan dari Perancis untuk berpartisipasi dalam konferensi Donor untuk Palestina pada tanggal 17 Desember 2007, kita menyambut baik undangan itu, karena sikap kita konsisten terhadap terwujudnya Palestina merdeka, "ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Deplu, Jakarta, Jum’at(7/12).
Menurutnya, meski dalam surat yang dikirimkan oleh Presiden dan Menlu Perancis, tidak disebutkan negara-negara mana yang diundang. Tetapi kemungkinan negara-negara yang terlibat dalam proses Annapolis juga akan hadir, dan mereka berharap Indonesia dapat berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Lebih lanjut Kristiarto menjelaskan, dari pertemuan yang diprakarsai oleh Perancis itu, diharapkan masyarakat internasional dapat melakukan upaya yang lebih kongkrit dengan memberikan bantuan ekonomi kepada bangsa Palestina, karena diyakini dengan meningkatkannya taraf hidup mereka, bisa dijadikan alat untuk mendorong tercapainya solusi yang lebih komprehensif.
"Melalui kegiatan ini masyarakat Internasional bisa melakukan yang sesuatu yang lebih kongkrit, untuk mendukung upaya politis yang selama ini telah dilakukannya, "tandasnya.
Ia menambahkan, rencana tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi Capasity Building untuk Palestina bersama dengan Afrika Selatan. Namun, ketika ditanya waktu berlangsungnya pertemuan dan juga apakah Hamas akan masuk daftar undangan, Kristiarto mengatakan, rencana pertemuan itu masih dalam pembahasan.(novel)