Eramuslim.com – Dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat (AS), kerap menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga pengusaha nasional Sandiaga Uno ikut turut berkomentar terkait hal itu.
Menurutnya, sebenarnya Indonesia masih sangat jauh disebut negara maju dengan hanya US$ 4.000 dolar per kapita per tahun. Pendapatan tinggi dapat dilihat dari penghasilan per kapita masyarakat yang mencapai US$ 15.000- US$ 17.000 per tahun.
Selain dari penghasilan per kapita, kriteria negara maju lainnya seperti tingkat kemiskinan, pendidikan dan kesehatan juga perlu kembali dilihat.
Indonesia, lanjut Sandi, sangat siap untuk menjadi negara maju. Salah satu cara yakni dengan meningkatkan output ekonomi yakni dengan mendorong investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja. Demikian pula emberdayaan UMKM yang tidak boleh ditinggalkan. “Dua kunci itu jadi ukurannya,” katanya.
Sandi mengemukakan, dengan dikeluarkannya Indonesia dari daftar Negara berkembang tentu membanggakan karena berarti dunia menganggap Indonesia sebagai negara maju. Namun di sisi lain, harus ada langkah antisipasi yang disiapkan terutama untuk menghadapi kebijakan internasional yang mengikuti perubahan status itu.
“Kalau saya pribadi ini kan pengakuan internasional berarti dunia menganggap Indonesia maju. Buat saya bagus dan membanggakan namun ada dampak-dampak segi kebijakan internasional yang harus disesuaikan,” katanya di Jakarta, Rabu (26/2/2020).(ht)