Penyebab kerusakan lingkungan hidup, yang menimbulkan berbagai musibah alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan juga pemanasan global, sebagai akibat diterapkanya sistem ekonomi kapitalis. Karena itu, sang kapitalis itulah yang bertanggung jawab memperbaiki kerusakan alam tersebut.
"Seharusnya kapitalisme global-lah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan itu, kita jangan mau diajak-ajak memadamkan kebakaran, "tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam tausyiahnya, di Masjid At-Tin, Taman Mini, Jakarta, Senin(31/12).
Menurutnya, kapitalisme global merupakan perwujudan bentuk liberalisasi ekonomi, di mana arus liberalisasi saat ini menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia.
"Ketika ada desakan untuk menjadikan ideologi kapitalisme global diterapkan diberbagai negara, Indonesia termasuk negara yang bertekuk lutut dihadapan kapitalisme global, karenanya yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin, "tukasnya,
Din menegaskan, umat Islam sebagai kekuatan terbesar di Indonesia, harus ikut bertanggung jawab memperbaiki lingkungan dengan melakukan islah atau merkonstruksi, merehabilitasi alam semesta.
Ia pun menyerukan, agar umat Islam tidak bersedih, kehilangan kepercayaan diri, ataupun merasa rendah atas kondisi sulit yang dialami, karena sebenarnya umat Islam memiliki kekuatan, seandainya mereka tetap beriman kepada Allah.
"Umat Islam Indonesia harus bisa menjadi penentu kemajuan dimasa mendatang, "imbuhnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi menegaskan, agar umat Islam dapat melepaskan diri dari pengaruh budaya kafir yang dapat menghancurkan sendi-sendi keimanan.
"Sebagai kaum muslim tariklah dirimu dari sampah-sampah budaya yang dilemparkan orang kafir, untuk menghancurkan umat Muhammad Rasulullah SAW, "imbaunya.
Hasyim meminta agar umat Islam membantu para penyelenggara negara dalam mengurus negara, sebab tanpa itu semua reformasi atau perubahan yang diharapkan tidak akan tercapai. (novel)