Indonesia belum mendapat sanksi baik berupa administrasi maupun denda dari International Tennis Federation (ITF), terkait kebijakan pemerintah yang membatalkan keberangkatan Tim Piala Fed Cup untuk bertanding di Israel 15-16 Juli mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Negera Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault usai rapat Kerja dengan PAH III DPD, di Gedung DPD, Jakarta, Selasa (11/7).
"Belum ada sanksi, tetapi kita sudah berkoordinasi dengan pengurus Persatuan Tennis Lapangan Indonesia (PB Pelti), untuk mencari yang terbaik," ujarnya.
Menurutnya, sejak awal pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Departemen Luar Negeri sudah sepakat untuk tidak memberikan izin keberangkatan tim tennis Indonesia ke Israel, dengan alasan situasi keamanan yang tidak mendukung.
Lebih lanjut Adhyaksa menegaskan, pertimbangan pemberangkatan tim tennis diambil sebagai hasil konsultasi dengan pihak PB Pelti, dan bahkan sejak awal Indonesia sudah pernah menyarankan agar ITF dapat menyelenggarakan pertandingan di zona netral.
"Kami katakan terserah, kalau Pelti tetap berangkat siapa yang berani jamin keamanan di sana, karena itu kita keluarkan Surat Pelarangan," jelasnya.
Ia menambahkan, sejauh ini pihak Pelti terutama para atlet dapat menerima kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Pemerintah juga akan membantu PB Pelti, apabila dikenai sanksi oleh ITF.(novel)