Indonesia dan Australia akan membantu Kepolisian Timor Leste untuk memulihkan keamanan dan menciptakan situasi yang kondusif pascaberbagai pertikaian yang terjadi di Timor Leste. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai membuka Pertemuan Negera-negara Anggota Konvensi Pelarangan Senjata Kimia, di Hotel Grand Melia, Jakarta, Selasa (5/9).
“Dalam pertemuan segi tiga itu (Senin, 4/9), kita membahas langkah-langkah penting untuk membantu tindak lanjut memulihkan keamanan di Timor Leste, dengan cara menguatkan kapasitas kepolisian mereka,” jelasnya.
Menurutnya, selain pemulihan situasi keamanan, pihak Indonesia juga menawarkan untuk memberikan pengalaman dalam hal penyelenggaraan pemilu, mengingat tahun 2007 mendatang pemerintah Timor Leste akan menyelenggarakan pemilihan umum.
Mengenai sistem perlintasan batas khusus Indonesia dan Timor Leste, Hassan menegaskan, saat ini perundingan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste sudah 97 persen, dan diharapkan tahun ini dapat selesai, sehingga ada aturan yang jelas bagi warga di sekitar perbatasan jika ingin menyebrang ke luar negara masing-masing.
“Penyelesaian perundingan itu sudah 97 persen, tinggal 3 persen lagi, mungkin tahun ini bisa diselesaikan,”ujarnya.
Sementara itu tentang kaburnya bekas Komandan Polisi Timor Leste Mayor Alfredo Reinado bersama 56 tahanan yang disinyalir menuju perbatasan Indonesia, Ia menegaskan dalam pembicaraan itu tidak dibahas secara spesifik.(novel)